Seorang Manusia atau Manusia seorang
Judul dan tulisan ini saya dedikasikan untuk Ponakan Saya R.F.A
"manusia seorang" gambaran sosok yang merasa bahwa hanya sendiri di keramaian.
"kalo boleh memilih saya tidak akan pernah mau menulis tentang ini semua"
[stories of Grunge:: memiliki sudut pandang tersendiri dalam memandang kehidupan, dan akhirya bisa menjadi sebuah gaya hidup. Banyak dari mereka yang tampil seadanya, pakaian sehari-hari mereka. Celana bolong, sepatu kets, kemeja lusuh ataupun kaos oblong mereka tetap percaya diri sampai mati.]Pertama kali saya mengenalnya hanyalah seorang anak kecil yg lucu, ceria, dan menggemaskan semua orang. seiring berjalan nya waktu tumbuh menjadi seorang remaja layaknya kebanyakan anak-anak lainnya. perjalanan nya yang panjang, proses hidup berliku-liku akhirnya membentuk jati diri seorang pria remaja yang identik dengan kemauan keras, egosentris, se-suka-sukanya, nih loh gue !! pergaulan.. keyakinan.. kecenderungan hidup mampu membentuk seorang remaja bernama " ROBBIE FANI ANGGARA"
"kalo boleh memilih saya tidak akan pernah mau menulis tentang ini semua"
sekitar bulan oktober/november 2010. saat itu kami berbicara melalui telepon seluler, seingat saya sekitar sore hari.. masih teringat benar2 pembicaraan itu :
"(saya biasa dipanggil kakak olehnya)"
fani : Kak 'Burgerkill' mau pentas di bandar lampung, mau nonton konser nya gak kak ?
saya : waduuhh.. pengen banget nonton tuh fan.. tapi ya kejauhan kali yaa..
fani : ya udah nanti fani ceritain aja deh..
hidup ini memang sebuah putaran waktu yang kita sendiri bahkan tidak mengetahui apa dan bagaimana yang akan terjadi pada diri kita ataupun orang lain. semua berjalan sesuai dgn kodrat dan garis yang sudah ditentukan oleh sang Khalik. kita hanya bisa berusaha menjadi hamba yang berupaya menjalani semua sesuai dengan apa yang menjadi keinginan dan kemauan kita sendiri. inilah hidup tak satupun mampu menerkanya !!
masih teringat benar oleh saya ketika semua orang berharap dia mampu memberikan, mampu membanggakan orang tua, saudara2, kakak dan orang lain. dengan kapasitas diri, mental dan tempaan yang masih bisa dibilang sangat ranum dia berusaha mewujudkan itu semua dgn sekuat tenaga dan berusaha memenuhi tuntutan semua orang kalo dia sanggup berbuat sesuatu yang dapat membanggakan orang lain terutama kedua orang tuanya. semua itu dia jalani dengan hanya berbekal sebuah keberanian yang terkarbit oleh desakan, tuntutan dari orang2 sekitarnya. secara semu tampak sekali dia mampu dan tanpa beban dgn itu semua walaupun terkadang ada masalah2 yg timbul namun itu semua masih bisa diatasi sekali lagi dengan rasa keberanian yg timbul akibat rasa ketakutan.
sungguh tak satu orang pun menyadarinya bahwa ada sebuah ketidakmampuan dan keterpaksaan dari seorang anak bernama fani. mungkin sering terucap itu semua bahkan sampai terucap kata2 yg semestinya tak terlontar (mati). namun semua itu tidak disadari oleh orang2 di sekeliling nya.. saat ini saya pun baru menyadarinya betapa dahsyat nya pemberontakan dalam dirinya yg di akibatkan oleh presure tekanan yg dia terima. menerima egoisme sebuah tuntutan yg dicover dengan sebuah alasan tingkat sosial mapan.. saya bilang ini tragis sekali !!
dalam diam karena mungkin lelah memberikan argument dan cara pandangnya dia menerima dan coba jalani itu semua. dalam hati mungkin tercipta lelah yang sudah menjadi luka hanya menerima dan jalani itu semua.
dalam hidup mungkin lelah yang tersisa hanya untuk sendiri menerima dan jalani itu semua.
dalam lamunan mungkin lelah mencari tempat mana lagi mesti bersandar dan jalani itu semua.
dalam-dalam mungkin menarik nafas panjang hanya untuk sementara menerima dan jalani itu semua.
dalam pencarian jati diri nya dia coba mengekspresikan diri lewat musik dengan custom aliran 'grunge" sangat jelas dalam lirik-lirik mereka yang menceritakan ketidak adilan dalam hidup, rasa frustasi , ketakutan dan ini menjadikan bentuk kesederhanaan dalam menjalani hidup itu sendiri. cara pandang yang teradopsi dari aliran grunge secara tdk langsung menjadi acuan dan pedoman untuk sebuah hidup dan arti hidup. merasa memiliki komunitas yg sama, bernasib sama dan selalu dibawah tekanan hidup, menjadikannya dan memberikan kakuatan baru bagi nya bahwa masih ada solidaritas tinggi dan sama. sayang nya doktrin dan cara pandang hidup itu [grunge] berbeda dan disalah artikan dari kehidupan sebenarnya. sekali lagi kalo boleh memilih saya tidak akan pernah menulis tentang semua ini !!
tak terasa air mata ini menetes ketika tulisan ini saya buat.
merasakan kembali dan mencoba membangkitkan lagi sisa-sisa kenangan yang ada.
mambayangkan sebuah kekeliruan yang telah diambilnya.
seandainya saja terbuka mulut dan pikiran untuk berbagi dan bercerita
semua tentang keluh kesah mu.
semua tentang lelah mu.
semua tentang ketidak mampuan mu.
semua pemberontakan mu.
semua beban yang terhimpit.
semua tekanan yang ada.
Slamat jalan teman, semoga kau tenang
Semua canda tawa bayangmu takkan pernah hilang
Dalam setiap langkah, kau slalu ada
Sampai kini ku tak percaya kau telah tiada
Mungkin batu nisan pisahkan dunia kita
Namun ambisimu kan kujaga slalu membara
Gapailah doa yang slalu kubaca
Menemani langkahmu menuju singgasana surga
Selamat tinggal , tidur yang lelap , mimpi yang indah , slamat jalan..
Kau adalah milik-Nya, dan kepada-Nya lah kau kembali
Sampai bertemu Brother, dialam sana nanti..
sekarang gak perlu lagi bercerita tentang semua yang menjadi beban mu.
sekarang gak perlu lagi merasa diri menyusahkan orang lain.
"Selamat Jalan "Robbie Fani Anggara"
Semoga engkau diterima disisi Allah.."
Fani bisa liat semua orang sayang dengan Fani.
[meninggal hari Rabu tanggal 9 Februari 2011]
Terjepit diam terpaku rapuh tanpa terasa
Aku terjebak dalam ringkihnya tubuhku ini
Aku tersudut di kehampaan ruang dan waktu
Aku terlilit tak bisa lagi kugapai angan
Rasa sesal yang tak terhingga
Semakin sesat semakin tak terkendali
Semakin diri ini kehilangan arti
Muak lelah ku gusar terhempas, Hitam .. kelam
Derita ini akan terus kukecap dalam kesendirianku
[by: Burgerkill]
